Tahapan rehabilitasi merupakan bagian penting dalam pengambilan keputusan menghentikan narkoba seperti ketika pecandu sedang berada di tahap awal dan berusaha mengembalikkan diri ke sebuah kehidupan normal. Tahapan rehabilitasi ini membutuhkan waktu yang lama dan banyak fasilitas untuk mendukung pecandu dalam mengembangkan kesempurnaan dan memperbaiki hubungan dengan masyarakat. Rehabilitasi ini juga harus dilaksanakan oleh professional yang bertugas untuk melindungi orang lain dan membantu mereka memperbaiki kehidupannya.
Tahapan pengobatan Rehabilitasi narkoba
1. Rehabilitasi adalah jalan terbaik untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan dari narkoba. Hal ini dilakukan dengan cara memperbaiki apa yang telah gugur atau tidak mendukung fungsi organ tubuh seperti kaki, tangan, dan tenggorokan.
2. Rehabilitasi akan memperbaiki ketahanan tubuh dan memberikan peluang untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Tujuan rehabilitasi ini biasanya berupa meringankan rasa sakit, mencegah penyebaran narkoba ke seluruh badan, meningkatkan produksi endorphin ( senyawa serat bernafas), dan mempertahankan energi matahari agar tubuh tidak terdesak oleh penyembunyian narkoba.
3. Pemberian obat-obat rehabilitasi sebagai bentuk pengobatan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengobatan narkoba. Obat-obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tadi seperti mengurangi rasa sakit, meredam narkoba dari tubuh, memperbaiki fungsi organ tubuh dan mempertahankan energi matahari.
4. Rehabilitasi akan dilakukan kebersamaan dengan psikolog atau pengacara terkait. Pemberian obat-obat rehabilitasi ini biasanya dilakukan secara teratur setelah pengendalian narkoba berhasil menghilangkan rasa sakit dan kelelahan yang diderita oleh pasien.
5. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk melaksanakan rehabilitasi narkoba seperti program tumbuhnya kaki dengan penyediaan peralatan dan pertanian bahan-bahan organik untuk mendukung regenerasi tubuh, program pengobatan tradisional dengan cara membuat pesawat umum ( flying sauna ) untuk memberikan warna harum bagi badan dan meningkatkan produksi energi matahari terhadap seluruh badan, dan pengobatan dengan bahan-bahan tradisional seperti obat-obat tradisional yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan lainnya.
6. Pemberian obat-obat rehabilitasi ini diprioritaskan untuk pasien narkoba yang membutuhkan sedikit perawatan daripada pasien yang sakit jadi rehabilitasi ini juga memberikan akibat buruk bagi pasien yang tidak membutuhkan perawatan tersebut.
7. Rehabilitasi merupakan jalan terbaik untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan dari narkoba. Namun, rehabilitasi memerlukan waktu yang tinggi dan perhatian yang sangat detail. Sebagai suatu pengobatan, Rehabilitasi harus dipertimbangkan dengan seluruh aspek pengendalian narkoba sehingga dapat membawa pasien ke muka perspektif hidupnya yang baik.
Evaluasi Rehabilitasi narkoba
Bagi pecandu narkoba yang ingin meningkatkan rehabilitasi, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan olehnya. Tahap pertama adalah mengidentifikasi masalah dan problem penderita narkoba. Selanjutnya, harus diperoleh informasi tentang cara rehabilitasi tersebut dan ditetapkan sebuah tindakan untuk mempermudah proses rehabilitasi. Tahap ketiga adalah menyempurnakan penelitian Rehabilitasi Narkoba dalam bidang medis dan psikologi. Kesempurnaan ini akan membantu para penderita narkoba terhadap permasalahan khususnya penghuni ruangan rehabilitasi seperti : kecemasan, stress, depresi, perilaku aneh dan tidak akurat. Kesempurnaan ini juga akan memberikan kesan positif terhadap rehabilitasi narkoba antara lain :
1. Meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir normal
2. Meningkatkan daya tanggap dengan lingkungan
3. Meningkatkan kualitas hidup secara alami
4. Melindungi dirinya dari penyalahgunaan oleh kedua belah pihak
5. Memperbaiki hubungan dengan masyarakat
6. Mendapatkan perlindungan hukum
7. Memperbaiki kerja sama dengan masyarakat
8. Memperbaiki hubungan dengan keluarga dan teman
9. Meningkatkan kesadaran akhlak dan norma-norma sehari-hari
10. Mendapatkan perlindungan dari masyarakat
Pemecahan masalah rehabilitasi narkoba
1. Pemecahan masalah rehabilitasi narkoba merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh para pecandu narkoba untuk mempertahankan dirinya dan menjamin kebaikan seluruh anggota keluarganya.
2. Rehabilitasi merupakan tahapan yang penting dalam pemberian upaya terhadap penyidikan dan pengendalian penyebarannya dengan cara mengurangi risiko korupsi dan pembentukaan diskriminasi terhadap para pecandu narkoba.
3. Dalam rehabilitasi, para pecandu narkoba diharapkan dapat memperoleh keterampilan berbahasa asing, rehabilitasi mental, daya tahan tubuh, dan daya diri yang baik serta mendapatkan perlindungan yang optimal.
4. Kurikulum rehabilitasi yang digunakan untuk para pecandu narkoba biasanya meliputi pendekatan psikologis, pedagogis, dan rehabilitation behavioral (rehab).
5. Diantara metode-metode tersebut adalah metode kognitif atau teori psikologi, metode pendekatan kinerja, pendekatan rehabilitasi mental, dan metode reintegrasi dan keluarga.
6. Metode-metode tersebut dapat membantu para pecandu narkoba untuk mengembangkan daya tahan tubuh, meningkatkan daya diri, dan menghadapi risiko penyebarannya narkoba kembali.
7. Rehabilitasi merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu yang lama dan dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang sangat tinggi dari para pecandu narkoba untuk berhasil mencapai tujuan tersebut.8. Para pecandu narkoba yang ingin mengembangkan daya tahan tubuh dan meningkatkan daya diri harus memiliki kemampuan psikologis, mental, dan fisik.
9. Pemberian pelatihan dan kurikulum rehabilitasi terhadap para pecandu narkoba memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan rehabilitasi secara efektif dan bermakna.
Keadaan mental dan fisik penderita narkoba
Kesehatan mental dan kondisi fisik pengguna narkoba
Proses rehabilitasi bagi pengguna narkoba dimulai dengan mengidentifikasi masalah kesehatan mental yang dialami pengguna. Ini termasuk mendiagnosis depresi, kecemasan, atau penyakit mental lainnya. Setelah masalah kesehatan mental telah diidentifikasi, tim rehabilitasi akan bekerja untuk mengatasinya di lingkungan yang aman dan mendukung.
Kondisi fisik juga perlu diperhatikan selama rehabilitasi. Ini termasuk mengatasi masalah medis terkait kecanduan, seperti diabetes atau infeksi HIV. Selain itu, pecandu harus menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan mereka masih sehat dan kecanduan mereka tidak menyebabkan masalah kesehatan tambahan.
Proses rehabilitasi bagi pengguna narkoba memang panjang dan sulit, namun bisa berhasil jika pengguna ditangani dengan baik.
Masalah kesehatan mental pada pengguna narkoba
Ada sejumlah masalah kesehatan mental yang umum di kalangan pengguna narkoba. Ini termasuk:
Depresi. Depresi adalah masalah kesehatan mental yang umum di kalangan pengguna narkoba. Hal ini sering disebabkan oleh gejala putus obat yang terjadi ketika seorang pecandu berhenti menggunakan narkoba. Pengguna narkoba yang depresi juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko, seperti menggunakan narkoba atau alkohol untuk mengatasi depresi mereka.
Kecemasan. Kecanduan narkoba dapat menyebabkan gangguan kecemasan. Hal ini karena pecandu menjadi dikondisikan untuk takut putus obat dan dengan demikian mengalami kecemasan yang intens ketika mereka mencoba untuk berhenti menggunakan narkoba. Pecandu yang memiliki gangguan kecemasan juga lebih cenderung menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol untuk mengurangi kecemasan yang mereka rasakan.
Gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Kecanduan narkoba dapat menyebabkan OCD, suatu kondisi di mana orang mengalami pikiran atau perilaku berulang yang mengganggu fungsi kehidupan normal mereka. Beberapa contoh umum perilaku OCD termasuk memeriksa kunci pintu dan jendela, memastikan semua lampu dimatikan sebelum tidur, dan takut benda akan membahayakan mereka.
Gangguan stres pascatrauma (PTSD). PTSD adalah suatu kondisi yang terjadi setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti kecelakaan mobil atau perang. Orang dengan PTSD mengalami mimpi buruk berulang, kilas balik, dan pemikiran tentang peristiwa yang mengganggu dan tidak mungkin diabaikan.
Masalah kesehatan mental pada pengguna narkoba sering tidak diobati. Ini karena pecandu narkoba sering malu dengan kecanduannya dan tidak mau membicarakannya dengan siapa pun. Kecanduan narkoba juga menjadi bagian dari identitas pengguna, yang membuat mereka sulit untuk mengakui bahwa mereka memiliki masalah.
Perawatan untuk masalah kesehatan mental pada pengguna narkoba
Tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua untuk mengobati masalah kesehatan mental pada pengguna narkoba. Namun, pengobatan biasanya melibatkan sesi konseling yang berfokus pada mengatasi akar penyebab masalah. Selain itu, terapi mungkin melibatkan teknik seperti restrukturisasi kognitif atau terapi pemaparan. Teknik-teknik ini membantu pecandu belajar bagaimana menangani emosi mereka dengan cara yang sehat.
Kondisi fisik pada pengguna narkoba
Masalah medis yang berhubungan dengan kecanduan juga dapat menjadi hambatan utama bagi keberhasilan rehabilitasi. Ini termasuk diabetes, hepatitis C, dan infeksi HIV. Masalah medis yang berhubungan dengan kecanduan sering mengakibatkan kesehatan fisik yang buruk dan umur yang berkurang. Selain itu, kondisi ini dapat membuat berhenti menggunakan narkoba menjadi sulit.
Pemeriksaan rutin penting untuk pemulihan pecandu karena mereka dapat mengidentifikasi masalah kesehatan terkait kecanduan sejak dini. Jika masalah ini tidak diobati, mereka dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut dan bahkan kematian.
Proses rehabilitasi bagi pengguna narkoba memang panjang dan sulit, namun bisa berhasil jika pengguna ditangani dengan baik.
Evaluasi pelaksanaan program rehabilitation narkoba
Pelaksanaan program rehabilitation narkoba dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pasal 38 UU No. 9 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Pemulihan Sosial, serta kebutuhan penderita narkoba. Dalam pelaksanaan program ini, ditetapkan tujuan rehabilitasi yakni untuk mengatasi masalahnya secara langsung, meliputi permasalahan mental, fisik, etnis, dan ekonomi.
Untuk itu dibutuhkan beberapa hal yaitu: (1) ketersediaan obyektif yang berupa asrama/rumah sakit atau objektif lainnya yang bermanfaat bagi penderita narkoba; (2) kerjasama antar instansi terkait dengan mendistribusian obyektif rehabilitasi berupa asrama/rumah sakit; (3) kualitas pelayanannya yang baik dalam menurunkan anggota-anggota narkoba menuju normalitas hidup dan produktifitas sebagai warga masyarakat.
Serta harus ada pendampingan terpadu dari berbagai pihak yang berkepentingan, yakni kepolisian, daerah, instansi terkait dengan rehabilitasi narkoba, masyarakat, organisasi non-profit dan sejenisnya.
Pelaksanaan program rehabilitation narkoba baik dalam sungai maupun laut sangatlah penting karena menjamin bahwa penderita narkoba akan dapat mengemukakan masalahnya secara terus menerus dan langsung didaftar kepada pelayanan terpadu. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penderita narkoba sehingga mereka dapat memulihkan status merosotnya dan menjalin hubungan dengan masyarakat normal.
コメント