top of page
Writer's pictureMyne Jasmine

Risiko Kesehatan Mental Penggunaan Ganja



pengantar


Bukan rahasia lagi bahwa penggunaan ganja memiliki sejumlah risiko. Risiko ini seringkali bersifat fisik, seperti saat merokok merusak paru-paru Anda. Tapi ada juga risiko kesehatan mental terkait penggunaan ganja, yang sering diabaikan. Dalam posting blog ini, kami akan mengeksplorasi risiko kesehatan mental dari penggunaan ganja. Kami akan membahas bagaimana ganja dapat memengaruhi kesehatan mental Anda, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kami juga akan memberikan beberapa tip tentang cara mengurangi risiko jika Anda memilih untuk menggunakan ganja.


Risiko Penggunaan Ganja


Penggunaan ganja memiliki sejumlah risiko, terutama jika menyangkut kesehatan mental. Salah satu risiko yang paling terkenal adalah psikosis, yang merupakan keterputusan dari kenyataan yang dapat mencakup halusinasi dan delusi. Penggunaan ganja juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan, depresi, dan bahkan bunuh diri. Meskipun tidak semua orang yang menggunakan ganja akan mengalami risiko ini, penting untuk menyadarinya sebelum menggunakan obat tersebut.


Efek Jangka Pendek Penggunaan Ganja


Penggunaan ganja dapat menyebabkan sejumlah efek jangka pendek, termasuk:


-melemahkan daya ingat dan konsentrasi

-penurunan kemampuan untuk memperhatikan dan fokus

-meningkatkan kecemasan dan paranoia

-gangguan koordinasi dan keterampilan motorik


Efek ini bisa bertahan selama beberapa jam setelah merokok atau menelan ganja. Bagi sebagian orang, efek ini bisa lebih terasa jika mereka tidak berpengalaman menggunakan ganja atau jika mereka menggunakan produk potensi tinggi.


Efek Jangka Panjang Penggunaan Ganja


Penggunaan ganja dapat memiliki berbagai efek jangka panjang pada kesehatan mental. Bagi sebagian orang, efek ini bisa ringan dan hilang setelah berhenti digunakan. Namun, bagi yang lain, efeknya bisa lebih parah dan bertahan lama.


Penggunaan ganja telah dikaitkan dengan peningkatan risiko psikosis, sejenis penyakit mental di mana orang kehilangan kontak dengan kenyataan. Psikosis dapat menyebabkan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir. Itu juga bisa membuat sulit untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.


Penggunaan ganja juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan dan depresi. Bagi sebagian orang, gangguan ini bisa ringan dan hilang setelah penggunaan dihentikan. Namun, bagi yang lain, gangguannya bisa lebih parah dan bertahan lama.


Penggunaan ganja juga dikaitkan dengan peningkatan risiko skizofrenia, sejenis penyakit mental serius yang menyebabkan gangguan berpikir, halusinasi, dan delusi. Skizofrenia dapat mempersulit fungsi dalam kehidupan sehari-hari.


Penggunaan Ganja dan Psikosis


Penggunaan ganja telah dikaitkan dengan psikosis dalam sejumlah penelitian. Satu studi menemukan bahwa orang yang menggunakan ganja tiga kali lebih mungkin mengembangkan psikosis daripada mereka yang tidak menggunakannya.


Studi lain menemukan bahwa orang yang mulai merokok ganja pada usia muda empat kali lebih mungkin mengembangkan psikosis daripada mereka yang mulai merokok di kemudian hari.


Dan studi ketiga menemukan bahwa orang yang menggunakan ganja potensi tinggi lima kali lebih mungkin mengembangkan psikosis daripada mereka yang menggunakan ganja potensi rendah.


Jadi apa yang terjadi di sini? Ada kemungkinan THC dalam ganja menyebabkan gejala psikotik. THC dapat menyebabkan paranoia dan delusi, yang dapat menyebabkan gejala psikotik.


Mungkin juga orang yang cenderung psikosis lebih cenderung menggunakan ganja. Ini bisa jadi karena mereka mencoba mengobati sendiri gejalanya atau karena mereka tertarik pada efek obat yang mengubah pikiran.


Apapun masalahnya, jelas bahwa ada hubungan antara penggunaan ganja dan psikosis. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menggunakan ganja, penting untuk mengetahui risikonya.


Penggunaan Ganja dan Kecemasan


Penggunaan ganja telah dikaitkan dengan kecemasan dalam sejumlah penelitian. Tinjauan literatur menemukan bahwa penggunaan ganja dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kecemasan, dan bahwa orang yang menggunakan ganja lebih cenderung mengalami gejala kecemasan daripada mereka yang tidak menggunakan obat tersebut.


Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk kaitan antara ganja dan kecemasan ini. Penggunaan ganja dapat menyebabkan paranoia dan gejala seperti kecemasan, yang dapat menyebabkan orang melakukan pengobatan sendiri dengan obat tersebut dalam upaya untuk meredakan gejalanya. Selain itu, orang yang cenderung mengalami kecemasan mungkin lebih cenderung mengobati diri sendiri dengan ganja sebagai cara untuk mengatasi kondisi mereka.


Apa pun alasan hubungan antara ganja dan kecemasan, penting untuk menyadari potensi risiko yang terlibat dalam penggunaan obat tersebut. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang bergumul dengan kecemasan, penting untuk mencari bantuan profesional.


Penggunaan Ganja dan Depresi


Penggunaan ganja telah dikaitkan dengan depresi dalam sejumlah penelitian. Sebuah studi baru-baru ini dari University of Washington menemukan bahwa pengguna ganja reguler lebih dari dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan ganja.

0 views0 comments

Comments


bottom of page