Bunuh diri merupakan masalah serius di Indonesia, dengan jumlah yang anggota terbandingannya sekitar 32.000 bunuh diri yang terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, penting untuk memiliki warning signs pertama bunuh diri agar bisa mencegah dan menjamin agar orang tidak membunuh dirinya sendiri.
Mengapa banyak orang bunuh diri?
Kecendrungan bunuh diri adalah suatu proses yang sering dilakukan oleh orang-orang yang suka memberikan kesempatan kepada dirinya sendiri untuk bunuh diri. Hal ini terjadi karena ketidak stabilan psikologis, ataupun fisiknya sehingga kecemasan menjadi alasan utama pengecualian hidup.
Untuk mencegah terjadinya kecendrungan bunuh diri, pihak-pihak terkait harus menyediakan ruangan yang stabil dan cerdas untuk menerima pesertanya. Setidaknya jumlah temannya di rumah harus sedikit lebih besar dari jumlah orang yang tahu bahwa pesertanya mempunyai tendensi bunuh diri. Namun hal ini tidak semudah itu, selain adanya perhatian temanan terhadap peserta, pihak lain juga harus mempersiapkan perlindungan mereka dengan cara memberikan informasi tentang dampak positif bunuh diri secara langsung atau tertentu.
Di samping itu, pemberian kesempatan bunuh diri harus dirasakan seperti ancaman yang tidak masuk akal. Peserta harus mengetahui bahwa bunuh diri itu bukanlah sebuah kejayaan yang diharapkan, dan akan memperoleh dampak buruk bagi kehidupannya sendiri dan orang lain.
Pesan
Banyak orang bunuh diri karena ketidak stabilan psikologis, ataupun fisiknya. Pihak-pihak terkait harus menyediakan ruangan yang stabil dan cerdas untuk menerima pesertanya.
Cara mengatasi kecendrungan bunuh diri
Saat penyakit bunuh diri menjadi kecendrungan yang dihadapi, seorang penderita harus berhati-hati untuk memilih cara mengatasinya dengan baik. Yang pertama, ia harus memperhatikan kondisi mental dan fisik dirinya sebelum mencoba untuk mencegah bunuh diri. Jika terdapat kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi (misalnya, tidak ada pesan atau tahu dimana bunuh diri bisa didapatkan), maka ia perlu melakukannya karena itu akan membuat situasi lebih aman bagi dirinya.
Tetapi jangan sampai berputus asa ketika suatu hal terjadi. Pemimpin ataupun orang tuanya pasti akan memberikan perlawanan padanya ketika mendengar bahwa ia mengalami kecendrungan bunuh diri. Mereka pasti ingin melindungi anaknya ataupun pacarnya yang sedang dihadapi masalah ini. Oleh karenanya, penderita harus tetap sabar dan tenang selama ini. Ini akan membuatnya lebih mudah mengembalikan kehidupannya seperti semula.
Selain itu, ia harus memilih cara yang aman dan efisien untuk melakukan bunuh diri. Namun jangan sampai bunuh diri terjadi karena ia tidak tahu caranya memasukkan peluru ke dalam perut ataupun menghindari serangan lawan secara matang. Banyak cara yang baik untuk melakukannya, mulai dari mengunci mulut dan mata sampai dengan menggunakan senjata api.
Sebagian besar penderita bunuh diri mempunyai masalah psikologis yang menjadi alasan terjadinya kecendrungan itu. Karena itu, perlu dilakukan penilaian ulang bagi penderita ini untuk mengetahui apakah masalah itu telah diatasi atau belum. Pemerintah harus memberikan pelatihan untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini.
Metode yang digunakan untuk mengatasi kecendrungan bunuh diri
Selain cara menghapus diri sendiri, manfaat lainnya adalah menggunakan metode yang bersifat preventif. Metode ini meliputi cara berbincang dengan teman selamanya, memperlihatkan perilaku positif dan meningkatkan kemampuan hidup. Kondisi tersebut akan membuat orang tua mau tidur lebih nyaman dan bisa memberikan perlindungan pada anaknya.
Metode yang digunakan untuk mengatasi kecendrungan bunuh diri adalah:
1. Membincang dengan teman selamanya tentang perilaku positif dan tujuan hidup.
2. Menyampaikan ide-ide positif dan meningkatkan daya tarik tubuh.
3. Mengajak anaknya berlibur atau membuat perjalanan bermain dan menghabiskan waktu di tempat yang seru.
4. Mengembalikan pakaian yang tergantung pada anaknya dan memberinya seni apapun yang anak inginkan.
5. Mendengarkan cerita anak dan menyampaikan ide-ide positif yang terkait dengan perilaku anaknya.
6. Menghargai akibat tertentu yang dilakukan oleh anak dan memperbanyak kekuatan positif yang telah diberikan oleh orangtuanya.
Comments