Opium adalah tanaman yang telah digunakan selama berabad-abad karena khasiat obatnya. Bahan aktif dalam opium adalah morfin, yang merupakan obat penghilang rasa sakit yang kuat. Opium juga bisa digunakan untuk mengobati kecemasan, insomnia, dan bahkan kecanduan. Dalam posting blog ini, kita akan mengeksplorasi banyak kegunaan opium dan bagaimana candu dapat membantu segala hal mulai dari kecemasan hingga kecanduan. Kami juga akan membahas potensi risiko penggunaan opium dan cara menggunakannya dengan aman.
Apa itu opium?
Opium adalah zat alami yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menghilangkan rasa sakit. Ini juga efektif dalam mengobati kondisi lain seperti kecemasan, depresi, dan kecanduan. Opium dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, termasuk kapsul, tincture, dan salep. Cara paling umum untuk menggunakan opium adalah dengan menghisapnya.
Berbagai bentuk opium
Ada berbagai bentuk opium. Bentuk yang paling umum disebut morfin. Morfin adalah bubuk putih yang berasal dari tanaman poppy. Ini adalah bentuk opium yang paling ampuh dan digunakan untuk mengobati rasa sakit. Morfin dapat disuntikkan, dihirup, atau diminum dalam bentuk pil.
Bentuk lain dari opium termasuk kodein dan heroin. Kodein adalah bentuk opium yang kurang manjur dan sering digunakan untuk mengobati batuk dan nyeri ringan. Heroin adalah bentuk opium yang lebih manjur dan biasanya disuntikkan secara intravena. Ini sangat adiktif dan dapat menyebabkan overdosis dan kematian.
Sejarah opium
Opium adalah obat narkotik yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menghilangkan rasa sakit dan menginduksi tidur. Ini berasal dari tanaman poppy dan pertama kali dibudidayakan di Mesopotamia. Orang Mesir kuno juga menggunakannya sebagai obat, dan disebutkan dalam Papirus Ebers, sebuah teks medis yang berasal dari tahun 1550 SM.
Opium diperkenalkan ke China oleh para pedagang Arab pada abad ketujuh M, dan dengan cepat menjadi populer sebagai pengobatan untuk berbagai macam penyakit. Itu juga digunakan sebagai obat rekreasi, dan pada abad kedelapan belas, diperkirakan ada lebih dari dua juta pecandu opium di China.
British East India Company mulai mengekspor opium dari India ke Cina pada awal abad ke-19, dan hal ini menyebabkan peningkatan dramatis dalam tingkat kecanduan. Pada tahun 1839, Kaisar Tiongkok melarang impor opium, yang menyebabkan Perang Candu Pertama antara Inggris dan Tiongkok. Perang diakhiri dengan Perjanjian Nanking, yang memasukkan klausul yang mengizinkan Inggris untuk terus menjual opium di Tiongkok.
Ketika tingkat kecanduan terus meningkat, pemerintah Cina mengambil tindakan yang semakin drastis untuk mencoba membasmi perdagangan, yang menyebabkan Perang Candu Kedua pada tahun 1856. Kali ini, Inggris bergabung dengan Prancis, dan bersama-sama mereka memaksa Cina untuk melegalkan impor opium sekali. lagi.
Penggunaan opium menyebar dari Asia ke Eropa selama abad ke-18, yang kemudian dikenal sebagai laudanum. Itu banyak diresepkan oleh dokter untuk semuanya
Bagaimana opium mempengaruhi otak
Opium adalah obat narkotika yang telah digunakan selama berabad-abad karena efek penghilang rasa sakit dan euforianya. Ketika opium dikonsumsi, itu mengaktifkan sistem penghargaan otak, melepaskan dopamin dan neurotransmiter lain yang menghasilkan perasaan senang.
Opium juga memengaruhi korteks prefrontal otak, yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif. Hal ini dapat menyebabkan gangguan penilaian dan peningkatan impulsif. Penggunaan opium juga dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otak, yang menyebabkan masalah belajar dan ingatan.
Penggunaan opium jangka panjang dapat menyebabkan kecanduan, karena otak menjadi semakin tergantung pada obat untuk merasa nyaman. Kecanduan opium adalah masalah serius yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis yang signifikan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang melawan kecanduan opium, segera cari bantuan profesional.
Penggunaan medis opium
Opium memiliki sejarah panjang dan bertingkat sebagai obat. Itu digunakan pada zaman kuno untuk mengobati berbagai penyakit, dan penggunaannya menyebar ke seluruh dunia. Di zaman yang lebih modern, turunan opium seperti morfin dan kodein telah digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, sedangkan turunan lainnya seperti heroin telah digunakan sebagai obat rekreasional.
Terlepas dari sejarahnya yang rumit, opium dan turunannya tetap menjadi obat penting saat ini. Morfin, misalnya, masih menjadi salah satu obat penghilang rasa sakit paling ampuh yang ada. Ini biasanya hanya digunakan untuk rasa sakit yang parah, seperti yang dialami selama operasi atau setelah kecelakaan. Kodein adalah turunan opium lain yang biasa digunakan untuk meredakan rasa sakit yang lebih ringan, serta batuk.
Turunan opium tidak hanya terbatas pada pereda nyeri. Mereka juga dapat digunakan untuk mengobati diare, mual, dan muntah. Kodein sering diresepkan untuk diare, sedangkan loperamide (Imodium) adalah obat bebas yang dijual bebas untuk diare yang mengandung sejumlah kecil turunan opium. Mual dan muntah juga bisa diatasi dengan ondansetron (Zofran), yang mengandung turunan opium yang disebut granisetron.
Kommentare