Ilmu Ketergantungan:
Di dunia sekarang ini, kecanduan adalah topik yang dianggap lebih serius. Dengan meningkatnya epidemi opioid dan kecanduan lain seperti perjudian dan kecanduan makanan, penting untuk memahami apa yang membuat zat adiktif. Dalam posting blog ini, kita akan mengeksplorasi ilmu kecanduan dan menjawab beberapa pertanyaan kunci tentang apa yang membuat zat adiktif. Dari mekanisme aksi hingga bagaimana kecanduan memengaruhi otak, baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang mengapa zat begitu sulit untuk dilepaskan.
Tiga Mode Aksi Narkoba
Ada tiga mode utama aksi obat: stimulan, depresan, dan halusinogen. Stimulan meningkatkan energi dan kewaspadaan sementara depresan menurunkan energi dan menyebabkan kantuk. Halusinogen meningkatkan kesadaran akan dunia luar dan dapat menyebabkan halusinasi.
Otak tentang Narkoba: Bagaimana Ilmu Ketergantungan Merevolusi Pemahaman Kita tentang Penyalahgunaan Zat
Ilmu kecanduan merevolusi pemahaman kita tentang penyalahgunaan zat. Selama berabad-abad, orang telah mengaitkan penyalahgunaan zat dengan kelemahan pribadi seperti kemauan dan karakter. Tetapi pemikiran tradisional ini berubah berkat penelitian baru tentang peran otak dalam kecanduan.
Menurut pemikiran saat ini, kecanduan bukanlah kelemahan pribadi melainkan penyakit yang disebabkan oleh perubahan sirkuit otak. Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba (NIDA) mendefinisikan kecanduan sebagai "gangguan otak kronis yang kambuh yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan obat secara kompulsif meskipun ada konsekuensi berbahaya".
Teori penyakit kecanduan menekankan pada efek zat adiktif terhadap otak. Zat yang disalahgunakan cenderung membuat perubahan dalam tiga bidang utama: tingkat neurotransmiter, aktivitas reseptor, dan koneksi saraf. Masing-masing faktor ini berdampak pada perasaan kita tentang narkoba dan kemampuan kita untuk menahan godaannya.
Neurotransmitter adalah bahan kimia yang membantu menyampaikan sinyal antara sel-sel saraf di otak. Ketika zat seperti heroin atau kokain mengganggu transmisi ini, mereka menyebabkan perasaan senang dan penghargaan pada pengguna.(1) "Tinggi" inilah yang membuat orang kecanduan zat ini, bahkan ketika mereka menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti overdosis atau infeksi HIV.
Aktivitas reseptor mengacu pada cara zat yang berbeda berinteraksi dengan reseptor yang terletak di sel-sel di seluruh tubuh. Misalnya, ketika seseorang menggunakan kokain, ia mengikat reseptor dopamin spesifik di dalam sel otak mereka. Interaksi ini menyebabkan
Neurobiologi Ketergantungan
Kecanduan adalah patologi otak kompleks yang disebabkan oleh penggunaan atau ketergantungan obat berulang. Neurobiologi Ketergantungan menyoroti peran kecanduan dalam pengembangan dan perkembangan kecanduan kronis.
Langkah pertama dalam pengembangan kecanduan adalah penggunaan berlebihan atau penyalahgunaan zat. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang menggunakan lebih banyak obat daripada yang dimaksudkan, mulai menggunakan obat untuk mengobati sendiri masalah seperti kecemasan atau depresi, atau menggunakan obat dengan cara yang menjadi kompulsif. Penggunaan berlebihan yang terus menerus dapat menyebabkan ketergantungan fisik, yang berarti tubuh telah terbiasa dengan keberadaan obat dan akan mengalami gejala putus obat jika dihentikan secara tiba-tiba.
Setelah ketergantungan terbentuk, heroin dan zat opioid lainnya masuk ke otak melalui tiga jalur utama: melalui pusat kesenangan seperti nucleus accumbens (pusat "hadiah"), melalui neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk mengendalikan suasana hati dan perilaku, dan melalui mekanisme pembelajaran. yang menentukan bagaimana zat adiktif digunakan dalam situasi di masa depan. Setelah jalur ini diaktifkan, menjadi semakin sulit untuk berhenti menggunakan narkoba tanpa bantuan dari seorang profesional.
Neurobiology of Addiction juga menyoroti bagaimana faktor lingkungan dapat berperan dalam kecanduan. Misalnya, kemiskinan dan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan telah terbukti meningkatkan risiko mengembangkan kecanduan opioid, sementara dikelilingi oleh anggota keluarga yang menggunakan narkoba dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kecanduan kokain.
Genetika dan Ketergantungan
Kecanduan adalah penyakit otak kompleks yang dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk genetika. Para ilmuwan telah berjuang untuk memahami kecanduan selama berabad-abad, tetapi mereka akhirnya membuat kemajuan. Berikut adalah beberapa temuan penelitian genetika yang membantu kita memahami kecanduan.
Comments